Kamis, 23 Desember 2021

MENDIDIK LEBIH MUDAH DI ERA DIGITAL

 Mempertahankan karakter di era digital


oleh 

Sosialina, S.Pd.I


        Guru merupakan profesi yang banyak diminati oleh generasi muda saat ini karena profesi guru selain memiliki konotasi mulia, juga merupakan profesi yang memudahkan sesorang untuk memperoleh kehidupan yang layak di zaman 4.0 ini. Mengapa demikian? karena kemerdekaan memperoleh pendidikan di segala pelosok Nusantara sudah terbuka, hingga pada tahun 2017 sampai sekarang banyak program Kementerian Pendidikan yang mengirim generasi muda untuk mengajar di daerah pelosok nusantara dengan beberapa program seperti guru garis depan (GGD), Indonesia Mengajar, 1000 guru, dan komunitas jendela. Program mengajar tersebut menghantarkan  generasi muda yang berlatar belakang alumni sebagai pendidik yang belum mendapatan kesempatan untuk mempraktikkan ilmu mereka dapat mengambil tempat dalam dunia pendidikan. Mereka mengikuti seleksi dari awal sampai mereka lulus dan bisa mengajar di daerah pelosok di Indonesia. Dengan program-program tersebut generasi muda yang memiliki inovasi baru dalam pendidikan juga dapat memperoleh penghasilan yang layak sebagai guru.

       Saat ini jika berbicara tentang pendidikan di pelosok nusantara, tidak terlepas dari ketersedian fasilitas internet dari pemerintah atau pihak swasta. Suatu daerah di pelosok manapun tidak akan tertinggal pendidikannya jika informasi sudah mulai masuk di daerah tersebut. Seperti yang saya rasakan saat ini, pendidikan berkembang begitu pesatnya karena di daerah saya Kabupaten Natuna sudah memiliki akses internet dari pemerintah dan pihak swasta. Sebagai seorang guru saya merasa perlunya keseimbangan kompetensi pendidik untuk membersamai kemajuan era digitalisasi dalam mengembangkan pendidikan saat ini.

        Pada saat pemerintah memberlakukan pelajaran online di akhir 2019 saya merasa agak ragu dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Saat itu saya hanya menggunakan media WA sebagai pengantar tugas untuk siswa dan siswa mengirim tugas ke saya. Di tahun 2020 saya baru mempelajari bagaimana membuat googleclass membuat daftar hadir, mengirim tugas dan meminta siswa mengirim tugas melalui link class. Cara ini tidak sesuai ekspektasi saya, karena tidak semua siswa punya android, dan tidak semua siswa paham googleclass akhirnya hanya saya membuat kebijakan bagi siswa yang tidak punya android mengambil tugas di sekolah berarti tugas luring. Pandemi belum juga berlalu saya sebagai guru mencari peluang untuk belajar meningkatkan kompetensi diri untuk menyikapi pendidikan era digitalisasi dengan cara belajar membuat media mengajar online dengan cara amati, tambah-tambahi dan modifikasi (ATM) berikut adalah link video mengajar yang pernah saya buat. https://drive.google.com/file/d/1PRyR3OLz95iZ74l0Raz2YkVimbtKqEQB/view?usp=sharing

        Setelah dua tahun melakukan proses belajar mengajar online, ternyata ada yang berdampak positif dan negatif dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah tempat saya mengajar. Di minggu ke dua Oktober 2021 kami melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan cara membagi siswa menjadi dia shif jadwal belajar sehingga di temukan kelas yang siswa hadir hanya 70% dalam satu kelas. Masalah ini terjadi karena kurang paham orang tua untuk mengawasi anak selama belajar online yang dilakukan beberapa waktu yang lalu sehingga anak-anak kecanduan game online yang mereka tidak sadar sampai dini hari mengakibatkan tidak bisa bangun pagi untuk pergi ke sekolah. Sangat disayangkan sebagai orang tua ada juga yang mengeluh kepada guru bahwa mereka tidak mampu lagi untuk mengontrol anak-anak mereka menggunakan android. Akibatnya guru yang ada di sekolah juga melihat ada perubahan karakter anak dalam bergaul kepada teman mereka di kelas dan sikap menghormati terhap guru juga mengalami degradsi moral.

      Menanggapi masalah di atas sebagai guru saya berpikir bahwa kemajuan digitalisasi perlu keseimbangan antara kemampuan menggunakannya dan pemahaman bagaimana pemanfaatannya pada hal yang positif. Saya sebagai walikelas, merasa siwa yang saya bimbing adalah anak saya di sekolah dan membuat rindu ketika lama tidak menyapa mereka. Untuk menanamkan karakter anak agar menghormati orang tua, saya mengirim pesan berupa nasehat sederhana via WA dan kadang mengirimkan mereka link tulisan saya agar mereka membaca dan memberi komentar. seperti contoh berikut ini.

 



        Menamkan karakter sepertinya mudah namun ada hambatan yang membuat kesulitan yaitu dunia milenial sekarang ini menciptakan generasi milineal pula. Langkah awal yang harus dipahami adalah siswa sekarang pada zaman yang jauh berbeda dari tahun sembilan puluhan. Generasi sembilan puluhan mengecap pendidikan pola peningkatan  iman dan takwa (IMTAK) selaras dengan ilmu pengetahuan dan teknilogi (IPTEK) sedangkan generasi milenial tahun duaribuan pendidikan pola merdeka belajar dengan dipengaruhi digitalisasi. Tujuan dari merdeka belajar sangat bagus diharapkan dimana saja siswa berada, mereka bisa mengakses pelajaran melalui android yang ada ditangan mereka. Namun sangat disayangkan ternyata keinginan atau harapan pemerintah tidak seindah apa yang terjadi didunia nyata. Disebabkan siswa kurang cakep berdigital maka berdampak pada pengaruh negatif yang menarik meraka melalui game online dan situs porno. Malah ini membuat para orang tua mengeluh karena anak mereka tidak bisa diatur atau tidak menerima atau mendengar arahan mereka di rumah. Dengan benturan masalah itu para orang tua meminta guru untuk mampu mendidik anak mereka agar mendengar nasehat mereka di rumah. Sebagai guru sudah seharusnya kita meningkatkan kompetensi digitalisasi agar mampu membersamai siswa dan memberikan penanaman karakter kepada mereka jangan sampai guru kehilangan pamor disebabkan oleh ketidak pahaman di bidang digital.

 

Ilmu pengetahuan mengikuti perkembangan zaman perhatikan nasehat  Umar bin Khathab Ra berkata :

 عَلِّمُوْا اَوْلاَدَكُمْ فَإِنّهُمْ سَيَعِيْشُ فِى زَمَانِهِمْ غَيْرَ زَمَانِكُمْ فَإِنَّهُمْ خَلَقَ لِزَمَانِهِمْ وَنحَنْ ُخَلَقْنَا لِزَمَانِنَا

 Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”

         Nasehat ini mengarahkan kita sebagai guru dan orang tua hendaknya memahamai zaman dan pola tingkah anak yang berekambang pada zamannya. Seperti kita ketahui bersama, perkembangan dunia digital sekarang ini banyak berdampak pada anak karena perkembangan informasi dan komunkasi secara terbuka. Siswa lebih berminat dengan hal-hal kekinian padahal hal-hal lama pun belum mereka ketahui. Terjadinya pikiran dermikian karena pengaruh digital di era 4.0. Siswa banyak mengakses informasi dari dunia maya, yang seharusnya dibimbing dan diawasi oleh orangtua. Usia siswa belum bisa memfilter informasi yang baik bagi mereka dan berdampak negatif untuk mereka. Sehingga, ini menjadi tantangan bagi guru dalam menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Terlalu banyaknya pengaruh yang menarik di dunia digital menjadikan materi ajar yang diberikan oleh guru tidak tanpak menarik. Apatah lagi untuk menanamkan karakter kepada siswa, mereka merasa bosan jika dinasehati melalui ceramah di kelas. Oleh karena itu, sebagai guru masalah karakter ini adalah tujuan pertama dalam pendidikan. Tercapainya suatu pendidikan akan nampak pada perubahan karakter anak pada hal yang lebih baik. Guru harus bisa mengajar dan mendidik anak melianial menjadi generasi yang cakep digital, terdepan dengan akhlak mulia. 

Untuk mempertahankan karakter siswa di era digital, di tahun 2022 saya berencana akan membuat komunitas membuat konten positif (KOMEKONPOS) di sekolah. hal pertama yang akan saya lakukan adalah: 

    1. Mengajak dan menyeleksi siswa yang sungguh-sungguh bisa bergerak membuat konten positif.
    2. Membuat kepengurusan KOMEKONPOS.
    3. Membuat program publikasi konten.
    4. Mengajarkan cara menulis dan membuat video positif bertema karakter positif.
    5. Mengevaluasi kegiatan KOMEKONPOS.

Demikian rencana dan upaya yang akan saya lakukan untuk menanggulangi masalah degradasi moral yang terjadi pada siswa yang saya didik di sekolah tempat saya mengajar. Semoga Allah SWT memudahkan rencana saya. Semangat mendidik untuk menyelamatkan anak bangsa.




 


Rabu, 22 Desember 2021

Kedudukan Ibu dalam Islam

     Kata Ibu menurut KBBI yaitu wanita yang telah melahirkan seorang anak, atau kata yang biasa digunakan untuk menunjukkan wanita yang sudah bersuami. Sesuai dengan arti kata ibu menunjukkan bahwa ibu adalah seorang wanita yang terhormat yang patut dimuliakan, karena telah rela dengan ikhlas hati mengabdikan diri terhadap suami dan keluarganya dalam membina sebuah keluarga yang tentram, sejahtera dan bahagia hanya mengharap ridho Allah. Ibu sosok yang dianugrahi rahim sebagai perwujudan sifat Rahman dan Rahim Allah SWT. Dialah seorang perempuan yang rela melepaskan masa muda untuk menjadi seorang isteri bagi seorang suami, perempuan yang ketika mudanya sangat menarik yang hanya mengurus dirinya sendiri kemudian tertatih-tatih belajar mengurus seorang suami kemudian merelakan diri mengandung, melahirkan dengan rasa sakit yang luarbiasa, dan membesarkan anak-anaknya. Hanya seseorang yang memiliki sifat keibuan seperti ibu yang mampu menjamin jiwanya untuk keselamatan dan kebahagian anak-anaknya. Seorang ibu dibekalkan senjata air mata untuk meminta do'a kepada Allah dan Allah selalu mengabulkan do'a dan pinta seorang ibu untuk kebaikan hidup keluarga dan anak-anaknya. Oleh karena itu Islam sangat memuliakan seorang ibu dan memberikan hak-hak istimewa yang tentunya akan meninggikan kedudukannya di dunia dan di akhirat.



 Pesan ibu untuk anak dan anak cucu ibu yang mungkin tulisan ini akan dibaca setelah ibu tiada. Muliakanlah seorang ibu, ibu kandung dan ibu mertua maupun ibu tiri, ataupun ibu angkat. Ada hal yang perlu kita ingat dan kita laksanakan, amalkan dalam pergaulan sehari-hari kepada ibu yaitu:

 1. Ibu berhak dilemah-lembuti dalam berbicara

 Seorang anak hendaknya berbicara lemah lembut kepada ibu dan bapak, atau orang yang lebih tua darinya dalam pergaulan sehari-hari. Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23-24:

 

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

 Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS: Al-Isra ayat 23-24).

2. Ibu harus ditaati dan dilayani dengan sebai-baiknya

 Seorang anak wajib berbakti kepada kedua orang tuanya, terutama kepada ibunya. Ia yang telah mengandungnya selama sembilan bulan. Ia juga yang menyusuinya dan membersarkannya. Dalam sebuah riwayat pada zaman Rasulullah, ada seorang sahabat menghampiri Rasulullah SAW seraya  bertanya, " Siapa manusia yang paling berhak saya hormati?" riwat tersebut dapat kita pelajari dari hadist berikut ini.

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

 

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

 wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan).

 Sumber: https://muslim.or.id/27393-kedudukan-ibu-lebih-utama.html

Dari hadist tersebut mengajarkan kita bahwa Islam sangat memuliakan seorang ibu, dan kedua orang tua kita. Umat Islam hendaknya menyadi hal ini dan mengikuti panutan kita Rasulullah SAW yang mengajarkan bahwa jika ingin mendapat ridha Alloh maka dapatkan lah ridho kedua orang tua.

3. Jasa orang tua tidak terbalas

Ibu dan ayah adalah manusia yang selalu mengutamakan kebutuhan anak-anaknya dari pada kebutuhan mereka sendiri. Sering kita melihat seorang ibu berpura-pura tidak doyan dengan makanan yang anak-anaknya saja kadang tidak cukup untuk memakan makanan tersebut, padahal yang sebenarnya dia merasa kenyang dan merasakan nikmatnya makanan itu dengan melihat senyuman anak-anaknya yang sedang makan. 

Sedangkan seorang ayah sering berusaha untuk kuat dalam lelah dan letih pulang dari bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Seorang ayah kadang rela menunda istirahatnya dengan menahan letihnya mendengarkan dan bahkan menemani dan melayani anaknya yang mau bercerita melepas rindu karena baru bisa berbicara bersama ayahnya setelah beberapa hari pergi mencari nafakah.

 Apapun yang kita lakukan untuk membalas jasa ibu dan ayah kita setelah kita dewasa brlum tentu kita dapat membalasnya. Sebuah riwayat  menjelaskan kisah seorang sahabat yang menggendong ibunya tawaf, namun Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhu mengomentari bahwa itu belumlah cukup untuk membalas jasanya. 

Teruslah berusaha untuk memuliakan orang tua terutama Ibu, bersilaturahmilah meski kita sudah berkeluarga dan punya anak dan segala kesibukan karena beban kehidupan. Hormati isteri yang sudah menjadi ibu bagi anak-anak kita. Anak yang sholeh dan sholeha selalu mendo'akan untuk kebaikan ibu dan bapaknya sampai mereka tiada dan hidup kembali di akhirat nanti. Pejuang ridho Allah SWT hormati permpuan, terutama perempuan yang bergelar ibu. Semoga Allah mudahkan kita mengamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari untuk berbuat baik kepada orang tua.  

 Penulis

 

Sosialina 

Rabu, 15 Desember 2021

PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP MELALUI LITERASI DIGITAL

 

        Di era digitalisasi ini banyak sekali kita temukan OKAB( orang kaya baru). Kualitas hidup meningkat karena kecakepan dalam berdigitalisasi yang sangat menguntungkan, banyak orang menjadi youtuber dan malah ada kampung youtuber di dusun Posing, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur. Ini sangat bagus menjadi contoh bagi kita semua.

          Pada Pelatihan GMLD ini juga merupakan sarana bagi guru untuk meningkatkan kualitas hidup melalui literasi digital. Untuk itu di pertemuan ke-20 kami belajar materi tentang PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP MELALUI LITERASI DIGITAL yang narasumber Mr. Bams sebagai moderator kegiatan pertemuan terakhir adalah Bapak Muliadi.



Untuk mengenal lebih medalam siapa Mr. Bams silakan klik link berikut ini bio data beliau. https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/

Masyarakat ada yang sadar dan ada belum menyadari kamajuan teknologi, sehingga kemajuan teknologi yang sangat pesat, membuat orang terperangah. Apalagi dalam masa pandemi, setiap orang dipaksa untuk bisa menguasai pemanfataan Teknlogi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sepertinya di materi-materi sebelumnya sudah sangat jelas dibahas bagaimana pentingnya literasi digital.

Berkaitan dengan materi hari ini masalah kualitas hidup, sebenarnya standard hidup setiap orang itu berbeda. Menurut Mr. Bams pengalaman beliau di dunia maya yang memposting kalimat-kalimat bahagia adalah hal positif yang membuat beliau terkenal dan menghasilkan. Saat ini jika kita mengakses kata Mr. Bams maka kita akan mendapatkan gambar seperti ini.




Gambar tersebut menunjukkan kemampuan literasi digital Mr. Bams sangat luar biasa. Untuk mengetahuai beberapa video dari beliau silakan klik link berikut ini  https://www.youtube.com/channel/UCDw-57I2kl77_hVmt9Orhjg 

 Pengalaman Mr. Bams dengan pemanfaatan literasi digital inilah yang akan beliau bagikan kepada kami semua. Besar sekali memanfaat teknologi untuk kita terus belajar, berkarya, berbagi dan berbakti sebagai guru dan manusia yang mulia. Semakin kita mengasah kemampuan kita, kepercayaan bisa datang untuk terus memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Saat kita mengembangkan diri terus menerus kesempatan akan datang bahkan prestasi bisa diraih. Mr. Bams memberikan contoh pribadi pemanfaatan digital dalam proses menunjang aktivitas kerja beliau di dunia nyata berkembang melaluni digital dan terkenal yaitu:

1. Sebagai guru mata pelajaran Informatika di SMP Taruna Bakti Bandung

2. Sebagai Pembina OSIS dan MPK di SMP Taruna Bakti Bandung

3. SebagaPembingi Ekskul Public Speaking di SMP Taruna Bakti Bandung

4. Sebagai Ketua RW 13 Perumahan Lebakwangi Asri

5. Pegiat Literasi , pengelola TBM AS Lebakwangi

6. Sebagai pengelola website PGRI Kota Bandung

7. Sebagai pengurus GPMB Kabupaten Bandung 

Semua kegitan yang dilakukan jika di share dan dibuat jejak digital makan akan menjadi cara membanding nama, yang kemudian menjadi terkenal di dunia media sosial. Saat ini hal seperti yang dilakukan Mr. Bams banyak dilakukan masyarakat dan itu sangat bagus, sebagi upaya melawan postingan atau pengaruh buruk dari dunia digital. Sudah selayaknya tenaga pendidik banyak membuat posingan positif yang meramaikan dunia maya agar pengaruh positif banyak tersebar dan akan berdampak positif juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Setiap guru wajib branding personal agar guru bisa memberitakan bahwa keberadaan guru itu harus dirasakan manfaatnya, dimana pun guru itu berada baik di sekolah, masyarakat, lembaga, organisasi dan keluarga. Berikut adalah beberapa gambar postingan Mr. Bams dalam beberapa momen kegiatan beliau.

 

Sebagai pengelola website PGRI Kota Bandung


Kalimat bahagia Mr. Bams



Memang luar biasa mudahnya seseorang saat ini bisa dikenal orang seluruh dunia melalui media digital dengan cara branding diri dan manfaatkan dunia digital, tingkatkan kecakepan digital dengan literasi digital. Mempelajari materi ini memberikan pemahaman bahwa kualitas hidup seseorang akan mudah berkembang dengan memanfaatkan digital, tentunya dengan kecakepan literasi digital. Semangat berkarya yang disampaikan Mr. Bams membuat peserta terpacu untuk mengikuti jejak beliau untuk meramaikan literasi digital dengan mesosialisakikan postingan positif.


 

Pesan Mr. Bams terus saling memberikan semangat dalam hidup ini. Jadikan alat-alat yang ada di depan mata kita sebagai alat yang bisa dikendalikan agar hidup semakin baik. 

Terimakasih kepada seluruh narasumber semua ilmu yang diberikan selam pelatihan ini sangat bermanfaat semoga selalu berkah. Semoga dapat kami jadikan bahan bacaan pelajaran kedepan dalam berliterasi. Terima kasih kepada panitia GMLD. 



Ranai, Desember 2021


Sosialina

 





Senin, 13 Desember 2021

ERA TEKNOLOGI BEBAS NAMUN TANGGUNG JAWAB

 




    Alhamdulillah hari ini adalah pertemuan ke 19 di pelatihan GMLD2 semoga Alloh berkahi ilmu ini dan dimudahkan dalam pengamalan atau mempraktikkan ilmu literasi digital dalam kehidupan. Pada pertemuan kali ini kami mempelajari tentang ERA TEKNOLOGI BEBAS NAMUN TANGGUNG JAWAB yang disampaikan oleh Bu Rifatun dan moderator yang memandu kegiatan adalah Bu Rosminiyati. Kedua bunda-bunda hebat ini adalah penulis asuhan Om Jay yang menjadi inspirasi adalah semangat belajar mereka yang tak kenal lelah.



Profil narasumber



Apakah yang dimaksud dengan Era Teknologi?

        Era digital atau dikenal dengan abad 4.0 zaman ini hampir semua kegiatan atau aktivitas di lakukan dengan menggunakan media digital. Bisa dilihat dari perekembangan informasi, perkembangan pendidikan dan ekonomi. Namun harus dikuasai dengan bijak agar budaya sopan santun dalam kehidupan sehari-hari tidak tergerus oleh arus percepatan perkembangan teknologi dan informasi sehingga merusak sendi-sendi moral kehidupan dimasyarakat. 


https://www.google.com/url?

Bagaimana cara kita menggunakan teknologi yang bebas ini ?

    Untuk pemanfaatan teknologi yang nampak pada masyarakat saat ini sesuai kebutuhhan individu, ada yang hanya sekedar melepaskan curhatan dimedia sosial, ada yang memanfaatkan untuk memposting hobby seperti travelling, dari yang memanfaatkan secara positif hingga ada yang memanfaatkan teknologi pada hal negatif seperti menebar berita hoaks ujaran kebenian dan postingan asusila. Sebagai akademisi pendidikan kita harus mensosialisasikan kepada masyarakat sekolah baik siswa bahkan komite sekolah tetang bagaimana menggunakan teknologi di era digital dengan benar atau berinternet sehat. Sebagai masyarakat di mesia sosial sebaiknya kita memahami cara untuk menjadi Nitizen Yang baik ( Menggunakan Medsos secara bijak dan bertanggung jawab) yaitu:

1. Jangan asal posting

     Mulailah untuk berpikir terlebih dahulu sebelum membuat tulisan dan konten lainnya, apakah yang akan diposting akan berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. 

2. Tidak perlu detail mencantumkan informasi

  Dalam membuat postingan atau konten hendaknya hanya mencantumkan informasi secara umum saja, dikhawatirkan ada oknum yang tidak bertanggung jawab akan memanfaatkan informasi itu untuk hal yang tidak baik. 

3. Jaga etika

4. Selalu waspada jangan langsung percaya

5. Filter akun-akun yang diikuti

TIPS BIJAK DAN AMAN BERMEDSOS

  • Pilih-pilih konten yang mau dibaca 

  • Follow hanya teman terdekat dan terpecaya

 

    Era teknologi bebas namun bertanggung jawab adalah dimana kita mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk memanfaatkan teknologi untuk kepentingan kita misalnya sebagai seorang guru kita bisa bebas mencari bahan ajar untuk kita ajarkan kepada anak didik kita. Tanggung jawab dari kita adalah dengan menggunakan teknologi dengan baik. Manfaat teknologi atau digital dalam dunia pendidikan bisa dilihat dari kegitan berikut:

    1. Guru dapat memberi pelajaran via online atau daring.
    2. Guru dapat membuat video pembelajaran.
    3. Guru dapat mengakses banyak sumber sebagai bahan ajar. 
    4. Guru dapat menggunakan teknologi sebagai daya tarik dalam pemelajaran dan memudahkan pemamhaman siswa.

  Selain itu sebagai siswa dapat memanfaatkan teknologi supaya kegiatan belajar mereka jadi lebih mudah dengan kegiatan berikut ini: 

    1. Kamus online untuk mempelajari bahasa asing.
    2.  Menonton video pembelajaran di situs video sharing.
    3.  Memakai aplikasi untuk penunjang kegiatan belajar.
    4.  Manfaatkan website penyedia materi pelajaran.
    5.  Gunakan fitur yang ada di smartphone.


    Sebagai tenaga pendidik hendakanya kita menyampaikan kepada siswa agar menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab. Memposting dan mengeshare hal-hal yang positif agar postingan positif meenghasilkan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain. Ingat selalu jarimu adalah harimaumu, apa yang kita lakukakn postingkan adalah mengambarkan keperibadian kita semakin baik cara berpikir seseorang maka semakin baik postingan yang dihasilkan. Terima kasih pada Bu Rifatun dan Bu Rosminiyati selangkah lagi pelatihan akan selesai. Semangat untuk bapak/ibu peserta GMLD. 


                                                                                                    Ranai, Desember 2021


                                                                                                            Sosialina 



Sabtu, 11 Desember 2021

CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL

         Literasi digital memang sudah menjadi keharusan dalam perkembangan zaman saat ini, karena disegala aspek kehidupan dirasakan, kita tidak bisa terlepas dengan digital. pada hari ini di pertemuan ke-18 dalam pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD2) kami belajar materi CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL pematerinya adalah Leni Priska  dengan moderatornya adalah Bapak Deni Darmawan.




Berikut boidata Bu Leni Priska, untuk lebih lengkap silakan klik link berikut.https://drive.google.com/file/d/1dbmi-XfToh815qov6P_y25CEilWGIQl3/view?usp=sharing


  

     Berawal dari kesadaran pemerintah dan akademisi pendidikan melihat bahwa Indonesia berada pada skor terendah dalam pembangunan teknologi maka pemerinath berusaha untuk meningkatkan literasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia. sedangkan negara dengan catatan literasi terbaik adalah negara Finlandia.
        Oleh karena itu di era digital ini pemerintah giat melancarkan program-program literasi digital dengan bermacam-macam tema, seperti Praktik baik melalui video, Webinar diseluruh kabupaten tentang Literasi digital agar ada pencerahan terhadap masyarakat tentang manfaat digital yang memang sudah menjadi teman hidup masyarakat saat ini. Di Indonesia diketahui bahwa pengguna internet per harinya sebanyak 274.9 juta orang atau sama dengan 57% orang Indonesia mengakses internet. Dari data tersebut seharusnya Indonesia lebih unggul dalam berliterasi. Mari kita lihat apa yang menjadikan Finlandia merupakan negara terbaik dalam literasi. 

Ada lima indikator penilaian yang menyatakan Finlandia adalah negara terbaik dalam literasi yaitu:  

  1. Guru-guru adalah para ahli/master tidak mempatkan kompetisi tetapi menerapkan kolaborasi, dari anak sekolah usia 7 tahun jadi siswa selalu gembira.
  2. Perpustakaan ada di berbagai tempat seperti mall dan tempat umum lainnya, sehingga masyarakat mudah dan senang pergi keperpustakaan untuk membaca/berliterasi. Petugas perpustakaan juga lulusan terdidik akan melayani pengunjung perpustakaan dengan profesional.
  3. Negara sejak dini telah mempersiapkan gerbang pertama bagi pendidikan anak dengan cara memberikan paket yang dibutuhkan keluarga semenjak bayi berupa perlengkapan bayi dan buku yang mendukung pola asuh.
  4. Orang tua terbiasa untuk membaca dongeng sebelum tidur sehingga tradisi yang dapat menumbuhkan minat membaca pada anak.
  5. Program TV asing tetap menggunakan suara asli dari native karena merupakan kesempatan untuk anak-anak belajar bahasa asing.

Belajar dari negara yang sudah maju dalam literasi maka Kominfo Indonesia menyampaikan  empat kompetensi Literasi Digital yang harus dikuasi oleh masyarakat Indonesia yaitu:

    1. Digital Skill adalah kemampuan digital untuk membantu memahami, menggunakan perangkat dalam oprasi digital.
    2. Digital Ethics adalah beretika baik, tidak mudah membaut orang lain tidak nyaman melihat dan membaca postingan kita.
    3. Digital Safety adalah keamanan berdigital dengan lebih  berhati-hati memberikan data pribadi di dunia digital.
    4. Digital Cuture adalah kemampuan dalam membaca, menganalisis dan menjabarkan dalam membangun wawasan dalam berbudaya digital dalam kehidupan sehari-hari. 

Setelah memahami kompetensi literasi digital masyarakat Indonesia diajarkan bagaimana menciptakan peluang dalam berliterasi digital yaitu dengan cara:

    1. Memahami kebutuhan masyarakat atau orang sekitar kita saat ini
    2. Memahami kemampuan diri, anda bisa apa? atau kemampuan apa yang kita miliki untuk kita kembangkan apa? misalnya bisa menjahit maka bisa buka kursus menjahit, hobby masak bisa jualan kue dan masih banyak keahlian lain yang bisa diciptakan dan dipasarkan.
    3. Memahami hobi diri sendiri, banyak para jutawan baru yang lahir dizaman digital ini dengan menjadikan hobi mereka sebagai income pasif yaitu dengan cara memposting kegiatan apapun di youtube dan banyak yang menonton dan akhirnya menjadi jutawan karena tanpa disadari dapat bayaran dari youtube.
    4. Menguasi lokasi artinya dimanapun tempat kita tinggal adalah peluang untuk membuat postingan yang positif. Jika postingan kita sudah banyak peminatnya maka otomatis setiap apa yang dipostingkjan akan menjadi viral.

Dalam pertemuan ke-18 ini Bu leni memberi tantangan kepada peserta untuk membuat video atau brochure untuk mengiklankan sebuah produk. Seperti pengalam beliau telah memasarpan sebuah produk minyak aromatherapy. Sedangkan saya sendiri hanya bisa mencoba dengan cara yang paling sederhana. seperti yang berikut ini.




Alhamdulillah, akhirnya dapat peluang dalam kesempatan  yang terdesak. Memang sudah menjadi keharusan menciptakan peluang melalui literasi digital. Terima kasih kepada Bu Leni dan semua panitia GMLD kesempatan yang luar biasa belajar di grup pelatihan ini.




Ranai, Desember 2021


Sosialina




 






Rabu, 08 Desember 2021

BERBAGI PRAKTIK BAIK LITERASI DIGITAL

 

    Pada pertemuan ke-17 di pelatihan GMLD2, materi disampaikan oleh narasumber hebat yaitu Maria Magdalena Sumakul dengan materi BERBAGI PRAKTIK BAIK LITERASI DIGITAL saat ini beliau mengajar Komputer di SMP Tarakanita 5 Jakarta Selatan, SD Tarakanita 1 dan SD Karakter. Sebelumnya selama 25 karier menjadi pendidik, Maria pernah mengajar di SD Tarakanita Gading Serpong, TK dan SD Tarakanita 1, 2, dan 3, SD Materdei Pamulang, TK & SD Santa Ursula BSD, Pelatihan anak autis Pelangi Harapan di Pulo Mas, TK & SD Tirta Marta BPK Penabur, SD Pangudi Luhur Haji Nawi, Jakarta Selatan, SD Penabur Tangerang, dan SD Regina Caeli Cilengsi. Maria telah menulis sederet buku informatika yaitu : Buku Coding, ‘Saya Bisa Coding’ Level 1, 2, 3, 4; Buku Panduan Guru & Orang Tua Untuk SD / MI Penerbit Andi Jogja dan Buku Informatika SD/MI Kelas 4, 5 & 6 Penerbit Andi Jogja. Moderatornya adalah Ms. Phia.



        Pendidikan saat ini sangat terpengaruh oleh perkembangan digital, dan output yang dihasilkan oleh sebuah lembaga pendidikan kadang juga diukur dari kemampuan tenaga pendidik dalam mengusai perkembangan digital. Peserta didik yang sebenarnya nota bena belum mampu membersamai perkembangan digital menjadi satu tantangan dalam dunia pendidikan karena harus memberikan pencerahan berdigitalisasi yaang baik dan sehat agar peserta didik tidak rentan pada pengaruk internet yang mesesatkan sehingga para peserta didik terpengaruh pada pergaulan yang tidak sehat atau malah menjadi pelaku tidakan yang tidak sesuai dengan norma atau etika berdigital. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu pemahaman tentang literasi digital yaitu:


 

        Pemahaman dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat- alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan mengevalusi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya.Sedangnakan, Pengertian literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. 


Apa manfaat literasi digital bagi dunia pendidikan?

        Dalam dunia pendidikan saat ini dihamparkan tantangan membentuk karakter peserta didik dengan media digital. Banyak keluhan dari orangtua mengenai digital yang ditangan anak berupa smart phone, mereka berselancar siang dan malam didunia maya dan internet advice lainnya. Sering kita lihat dan baca berita banyaknya anak-anak yang menjadi korban akibat kurang paham mereka tentang informasi dan mengontrol diri dalam memanfaatkan digital pada hal-hal positif. Manfaat literasi digital adalah untuk menambah wawasan individu, kegiatan mencari dan memahami informasi. kemudian daapat meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi. Menambah kemampuan individu dalam membaca merangkai kalimat serta menulis informasi dan masih banyak lagi manfaat lainnya.




        Hubungan literasi digital dan dunia pendidikan, literasi digital mampu mengembangkan dunia pendidikan. Untuk mengembangkan pendidikan saat ini terutama dimasa pendemi sangat bergantung pada digital karena selama belajar dari rumah pendidik dan peserta didik berintraksi melalui digital baik di googleclass, google meet, zooming, whatapp dan internet advice lain. Peroses transper ilmu dan penanam karakter peserta didik disampaikan melalui media digital.







        Revevansi litersi digital pada pembelajaran di masa pandemi dirasakan oleh akademisi dunia pendidikan dengan pemanfaatan jaringan internet. Poses untuk mengirim informasi sangat tergantung pada ligital. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus menerapkan literasi digital yaitu kemampun digital agar  individu dalam menggunakan perangkat digital, perangkat keras seerta sistem oprasi digital. Kemudian kita juga tidak bisa terpisah dari menulis dan membaca dari digital sehingga tanpa kita sadari budaya digital itu sudah kita jalankan sejalan dengan kemajuan teknologi digital. Tentunya sebuah budaya baru yang harus dikembangkan dengan menanamkan nilai budaya yang positif. Untuk masyarakat digital perlu pemahaman yang bisa menumbuhkan karya positif dari setiap posingan baik berupa tulisan maupun video. Menjadi tanggung jawab akademisi pendidikan juga membuat sebuah kurikulum tentang etika berdigital agar peserta didik mahir dan beretika dalam berdigitalisasi



    Literasi digital sangat penting bagi dunia pendidikan saat ini yang kapan saja tidak mempertemuakan siswa diruang kelas manual akibat dari pandemi. Pertemuan ruang digital dapat dilakukan dimana saja. Hal ini memerlukan kesamaan kemampuan antara pendidik dan peserta didik dalam kecakapan berdigital. Oleh karena itu, Pendidik harus selangkah lebih mampu menggunakan media digital dalam menyampaikan materi ajar dan menanamkan nilai etika berdigital. Jika tenaga pendidik sudah mampu menciptakan pembelajaran menyenangkan melalui digital maka peserta didik pun akan mudah memahami pelajaran yang disamapaikan, dan akan mampu membuat tugas melalui digital juga berupa PPT atau Vedio praktik baik. 




Program Praktik baik literasi digital di sekolah akan menumbuhakan motivasi dan kreativitas guru untuk mengasah kecakapan atau kemampuan berliterasi digital. Pendidik mengkolaboraikan materi ajar dan penguasaan digital ataupu TIK.

Siswa akan terarah pada hal-hal positif jika guru mengajarkan cara membuat tugas belajar dengan media digital. Namun memang perlu kesungguhan dan dukungandri banyak pihak terutama kelancaran jaringan internet. Brikut adalah contoh Praktik Baik literasi digital dalam Mapel TIK














Praktik baik literasi digital sangat mendukung perkembangan dunia pendidikan. sebagai pendidik sudah seharusnya kita meningkatkan kemampuan berliterasi digital agar peserta didik terus bersemangat memanfaatkan kemajuan digital dalam mendukung ketercapaian tujuan pendidikan.




Ranai, Desember 2021




Sosialina



























Membuat Cover Buku yang Menarik

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resum e   Pertemuan       :  27 Kelas               : Gel. 23 Materi              : Membuat Cover ...