Senin, 29 November 2021

BERBINCANG DENGAN HOAX, SOSMED DAN MEDIA DIGITAL

         Memahami hoaks itu penting untuk kepentingan diri sendiri dan orangn lain. Hari ini pada pertemuan ke-13 Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD2) kami belajar dengan materi BERBINCANG DENGAN HOAX,  SOSMED DAN MEDIA DIGITAL  sebagai narasumber adalah Bu AAm Nurhasanah, S. Pd. Beliau adalah Guru Bahasa Indonesia di SMPS Mathla ul Hidayah Cipanas Lebak. Hari ini kembali materi dipandu oleh Pak Dail Ma'ruf. 




Hoax adalah berita bohong atau berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan dulu percaya dan main share saja jika infonya belum valid. Jika kita menerima berita hoax dari orang yang belum kita kenal, kita bisa melaporkannya ke kominfo. Seiring perkembangan zaman, medsos dan dunia digital adalah makanan empuk untuk menyebarkan hoax. 

Trik agar kita tidak terjerat perangkat hoax di medsos ?

yaitu  gunakan medsos dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Akan lebih bijak jika kita share ilmu yang bermanfaat. Berpikirlah dulu sebelum mengeshare berita atau gambar maupun video yang belum jelas kebenarannya. Memahami dengan positif setiap kejadian dan postingan yang masuk dalam HP kita.

Tips untuk tetap positif

  • Hadapi dengan senyuman bisa membuat hati lega dan terhindar dari tekanan darah tinggi.
  • berlatih Reframing yaitu menjadi pribadi yang tidak mudah terpancing.
  • membangun ketahan maksudnya menjaga hubungan baik dengan siapa saja dan terimalah perubahan sebagai sebagian dari kehidupan. 

 

Ketika mendapat sebuah berita dan minta disebarkan hendaknya buktikan dengan mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

Ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :

1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.

2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.

3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.

4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.

5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.

6. Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.

7. Memberi penjulukan.

8. Minta supaya di-share atau diviralkan.

9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.

10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan         narasumbernya.

11. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab         tidak jelas.

12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi. 

Lebih cakap dan cerdas di era digital dan bagikan ilmu yang memotivasi, menebar energi positif, dan menginspirasi. 

Seperti bunyi surat QS. Al Hujarat ayat 6

"Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."

Demikian pentingnya menjaga diri dari sesuatu yang belum tentu atau jelas kebenaranya. Berita hoaks dan sejenisnya hendaklah dipahami oleh semua pengguna digital. agar tidak terjebak dalam kebohongan dan kerugian. Terima kasih kepada narasumber dan moderator untuk kesempatan materi hari ini.

 

Ranai, 29 November 2021


Sosialina 


 



Membuat Cover Buku yang Menarik

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resum e   Pertemuan       :  27 Kelas               : Gel. 23 Materi              : Membuat Cover ...