Rabu, 09 Februari 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI 

Resume

Pertemuan       : 11

Kelas                : Gel. 23

Materi              : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber    : Sudomo, S. Pt

Moderator       : Helwiyah



Beberapa saat menjelang kelas dibuka,  saya mengamankan keadaan rumah karena si  kecil yang sedang aktifnya diusia tiga tahun selalu meminta untuk mengetik juga dikayboard yang sama. Menemani bermain dan mengontrol kakaknya yang kelas lima dalam waktu yang bersamaan sungguh luar biasa. Ditambah lagi tadi sore menjelang magrib anak yang dipondok saya jemput karena sakit harus dirawat dirumah agar dapat diantar kedokter dan berobat lebih dekat untuk ke rumah sakit. Sesekali saya buka chat WA grup agar bisa memahami materi “Kiat Menulis Cerita Fiksi” yang akan disampaikan oleh narasumber dipertemuan ke sebelas ini. Materi ini terus bergelantungan dalam ingatan, wajah buk Helwiyah sebagai moderator sudah menyapa. 


Narasumber pertemuan hari ini adalah bapak Sudomo, S. Pt Sukoharjo, 27 Maret 1975 dan sebagai nama pena beliau lebih dikenal dengan panggilan pak Momo. Walaupun pak momo alumni sarjana perternakan beliau berpofesi sebagai guru yaitu guru IPA di SMPN 3 Lingsar Lombok.

Mau tidak mau saya hanya bisa membaca chat saja dalam selingan menemani tiga anak yang lagi membutuhkan perhatian. Setelah sholat subuh barulah bisa memulai tulisan karena si kecil belum bangun.

Pak Momo mengawali materi dengan memberikan pertanyaan agar terkuak alasan mengapa harus belajar menulis fiksi?

Alasan yang paparkan yang pertama adalah berkenanan dengan aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah berkenaan dengan literasi teks fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.

Kemudian Menulis fiksi dapat sebagai penyembuh luka hati yang bagi orang tertentu tidak bisa membagikan cerita kepada orang lain. Maka menulis cerita dengan tokoh yang dibuat menjalani masalah yang sama akan lebih mengasyikkan dan menghasilkan hal yang positif. 

Ketiga, cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.

Keempat, menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku. 

Ternyata untuk bisa menulis  Fiksi juga ada syaratnya lho!,

Sebagai penulis yang baru belajar menulis cerita fiksi, sebaiknya harus menjaga  komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.

Kedua, dalam menullis cerita fiksi kita diminta untuk melakukan riset atau analisis darimana harus memulai,  latar tempatnya, siapa tokoh, dan plot cerita tersebut. Agar  tulisan yang kita buat akan terkesan menjadi lebih nyata.

Selanjutnya, Pahamilah dasar-dasar menulis cerita fiksi. Bacalah sebanyak mungkin cerita fiksi akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.

Kemudian, mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan. 

 Berikut adalah Cara Bagaimana Kita Menulis Cerita Fiksi? yang disampaikan pak Momo.

1) Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.

2) Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.

3) Terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.

4) Outline/kerangka karangan. 

😊Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

🥸Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

🤩Membuat premis sesuai tema

😎Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

🤓Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh       dengan baik

😍Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

🥰Memilih sudut pandang penceritaan yang unik.

 5) Mulailah menulis.

Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)

👌Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca

👌Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh

👌Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi

👌Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas

👌Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)

👌Membuat ending yang baik

6) Lakukan swasunting.

Dilakukan setelah selesai menulis;

👌Jangan menulis sambil mengedit;

👌Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;

👉🏻Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;

👉🏻Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). 

Cerita fiksi bagi remaja sanngat mengesankan sebagai ibu dan jaga guru ingin sekali membuat cerita fiksi untuk menyampaikan pesan moral pada pembaca remaja yang saat ini mereka dihantam banyak pengaruh di dunia maya. Semoga keinginan ini bisa terwujud. Terima kasih Pak Momo materinya sangat bermanfaat, terima kasih buk Helwi.


Ranai, Februari 2022


Sosialina, S. Pd.I 


Membuat Cover Buku yang Menarik

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resum e   Pertemuan       :  27 Kelas               : Gel. 23 Materi              : Membuat Cover ...