Senin, 08 November 2021

YUK CEGAH CYBER BULLYING

 Apa itu cyber bullying?

        Belajar di Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD2) luar bisa menyenangkan. Para Narasumber punya kiat khusus untuk membuat peserta merasa rugi jika ketinggalan    materi. Kesempatan kepempat ini kami disuguhkan dengan materi “Yuk Cegah Cyber  Bullying” yang akan disampaikan oleh Bapak Munif Chatib, namun karena beliau sakit  maka digantikan oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau biasa disapa Om Jay.            Dengan moderator Bu Rosminiyati, beliau adalah penulis buku JENDELA LITERASI Kumpulan Artikel Dunia menulis dan Menerbitkan Buku.

     
Buku Bu Rosminiyati
                                         

    Menurut Om Jay, dapat dipahami bahwa Cyber bullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendakan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun atau di dunia siber. Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully offline biasanya yang tahu adalah orang-orang yang melihat secara langsung, namun kalau cyberbully, semua orang yang online dan terkoneksi dapat melihatnya. Cyberbully dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu. 

Lalu, apa yang dapat dilakukan terhadap cyberbullying? 

Berikut tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying. 

❤ Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing     untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan.

❤Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat         Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini

❤ Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture,    lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian     menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.

❤Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan             instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera            tinggalkan chat room.

❤Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip        atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying

❤Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan          berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau        tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki    sikap mental pelaku.

Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki                          power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas,                      kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.

                 Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media. Yuk cegah cyber bullying dengan cara ini!

        1. Tidak posting terlalu sering atau banyak

            Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu                 sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying.

       2. Hindari konten posting-an yang aneh

            Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika                     posting       sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam            hati. Oleh karena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya batasi mengunggah konten yang             mengganggu.

        3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media

            Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di             media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.

        4. Tidak sembarang bercerita di sosial media  Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi             atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.

     Untuk mengatasi atau mengurangi pergerakan Cyberbullying, menyebarkanlah kampanye dan aksi #BalasYangBaik di sosial media, kemudian ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut, dalam bentuk foto, video dan quotes. Kampanye anti cyberbullying harus terus disuarakan. Kita juga perlu membeberkan cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial, berikut ini informasinya.

    1. Edukasi anak

        Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru. Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu.

  2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan

    Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan. Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.

  3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.

    Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital. Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring. Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.

             Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Oleh karenanya, kami di PGRI merasa khawatir, peningkatan penggunaan teknologi dan internet di masa pandemi Covid-19 akan berbanding lurus dengan peningkatan cyberbullying.

         Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan gerakan anti Cyberbullying.

    Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab  serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.

Yuk kita tonton video ini selama 3 menit, 
://youtu.be/Rhinz16z7tM

Demikian materi yang disampaikan Om Jay tentang CEGAH CYBER BULLYING. Sebagai closing statement beliau berpesan. Untuk menghindarkan diri dari perilaku cyberbullying, anda bisa meningkatkan :

1. Empati (memahami perasaan orang lain)

2. Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar )

3. Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak)

4. Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain         memperlakukan dirinya)

5. Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain)Bullying      atau perundungan kerap kita temui di mana-mana. Apalagi di jaman yang serba online ini, cyber           bullying semakin marak terjadi. Jika nampak terjadinya tindakan Bullying disekitar kita cegah dan            kompanyekan kebaikan. 

    Demikianlah sedikit materi hari ini yang bisa omjay sampaikan sebagai narasumber pengganti. Kita bisa saling tanya jawab di WA Group ini. Hubungi omjay di blog https://wijayalabs.com/about, terima kasih.



agar-agar masak rendang, 

lauk pagi samapi kepetang,

agar hidup anak tenang,

yuk cegah cyber bullying,




Natuna, 8 November 2021



Sosialina.

Membuat Cover Buku yang Menarik

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resum e   Pertemuan       :  27 Kelas               : Gel. 23 Materi              : Membuat Cover ...