Minggu, 20 Februari 2022

Tugas bahasa Inggris kelas 8 pertemuan BDR ke-1 februari 2022

Tulislah teks berikut dalam buku catatan dan jawab 10 pertanyaan!

Elephant

 


Elephant is a very huge wild animal lives in a jungle. It looks quite ugly however mostly liked by the kids. It has big heavy body and called as royal animal.  It can be more than 10 feet in height. It is found in coarse dark grey color with very hard skin.

 In other countries, it is found in white color also. Its long and flexible trunk helps in feeding, breathing, bathing and lifting heavy loads. Its two big ears hanging like big fans. Its four legs are very strong and look like pillars. Elephants are found in the forests of India (Assam, Mysore, Tripura, etc), Ceylon, Africa, and Burma. Elephants like to live in groups of hundreds (lead by a big male elephant) in the jungle.

It is very useful animal to the humanity whole life and after death also. Its various body parts are used to make precious things all over the world. Bones and tusks of elephant are used to make hooks for brushes, knife-handles, combs, bangles including other fancy things.

It can live for many years from 150 to 200 years. Keeping elephant at home is very costly which an ordinary person cannot afford. It has very calm nature however on teasing it can be very angry and dangerous as it can destroy anything even kill people.

It is known as intelligent and faithful animal because it understands every sign of the keeper after training. It obeys its keeper very sincerely till death. There are two types of elephant, African and Indian. African elephants are quite bigger than Indian elephant. Both, male and female African elephants have tusks with wrinkly gray skin. Indian or Asian elephants are quite smaller than African elephants with humped back and only one tip at the end of trunk.

 

Questions(pertanyaan)

1. What is the text tell us about?

2. What is the Elephant look like?

3. What is the function of long and flexible trunk?

4. How long elephants can live in the world?

5. What is the different between elephants from Indian and African?

 

Konsep buku Nonfiksi

 

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI 

Resume

Pertemuan       : 15

Kelas                : Gel. 23

Materi              : Konsep buku Nonfiksi

Narasumber    : Musiin, M. Pd

Moderator       : Dail Ma'ruf

 

Di pertemuan ke-15 ini kami belajar tentang "Konsep Buku Nonfiksi".  Materi akan disampaikan oleh narasumber cantik Bu Musiin, M. Pd beliau adalah alumni BM angkatan 8 Lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 . Kelas Belajara Menulis PGRI memang luar biasa karena  setiap angkatan dari BM yang ditaja oleh PGRI bisa dipastikan akan lahir moderator dan narasumber baru untuk angkatan-angatan dibawahnya. ini menunjukkan bahwa kelas belajar menulis dari PGRI berhasil dengan saangat baik. Oh ya, sebagai moderator adalah bapak yang selalu memberi solusi di grup yaitu pak Dail Ma'ruf. 

 

 Seperti biasa ada apersepsi di awal pertemuan, kali ini Bu IIn memberikan motivasi agar tiadaka ragu-ragu untuk menjadi seorang penulis. Peserta diminta untuk menghilangkan rasa seperti yang pernah beliau rasakan sebelumnya. Rasa kurang percaya diri yang kadang-kadang mengahntui pikiran penulis pemula. Seperti rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.    Takut tidak ada yang membaca.

2.    Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.    Merasa karya orang lain lebih bagus.

 Ini adalah buku solo Bu IIN yang diterbitkan setelah mengikuti belajar menulis di kelas yang ditaja PGRI dengan judul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi. Buku ini adalah hasil menyelesaikan tantangan dari Prof Ekoji yang sekarang sudah dijual di Gramendia di terbitkan di penerbit mayor. Awalnya beliau minder menulis sekarang sudah menjadi penulis.

      

Untuk menjadi seorang penulis hendaknya sadarkan diri mengapa kita ingin menjadi penulis. Temukan alasan penguat untuk menjadi seorang penulis atau alasan yang tepat untuk menulis. Sedangkan bu IIN mempunyai alasan khusus agar beliau terus menulis alasan beliau menulis adalah sebagai berikut:

1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

 

yang paling membuat saya terkesan dalam paparan Bu iin yaitu kalimat berikut ini, 

  

Kalimat ini sangat benar, saya bukan lah sia-siapa sebaiknya saya menulis. Berbagi ilmu itu penting atau pun hanya untuk meluahkan isi hati atau pengalaman yang ada dalam diri. Dalam menulis kita sering menemukan hambatan antara lain:

    • Hambatan waktu
    • Hambatan kreativita
    • Hambatan teknis
    • Hambatan tujuan
    • Hambatan psikologis

Cara mengatasi hambatan  untuk menulis. Solusi itu ada di diri kita sendiri.

  • Banyak membaca 
  • Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber 
  • Disiplin menulis setiap hari. 
  • Lakukan apa-apa yang menjadi kegemaran kita untuk merefresh pikiran.

Kemudian dalam menulis nonfiksi maka kita dapat mengambil ide dari sebuah buku dengan tema nonfiksi pula seperti parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

  • Pengalaman pribadi 
  • Pengalaman orang lain 
  • Berita di media massa 
  • Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram 
  • Imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, dan membaca buku. 

 Seperti  Bu IIn beliau mengangkat tulisan beliau dengan tema pendidikan. Jadi jika ide itu datang segera ditulis. karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

  • Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran. 
  • Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses).Contoh: Buku Panduan. 
  •  Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

Pola yang Ibu Musiin pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

  • Pratulis 
  • Menulis Draf 
  • Merevisi Draf 
  • Menyunting Naskah 
  • Menerbitkan

Langkah Pertama : Pratulis

  • Menentukan tema
  • Menemukan ide
  • Merencanakan jenis tulisan
  • Mengumpulkan bahan tulisan
  • Bertukar pikiran
  • Menyusun daftar 
  • Meriset 
  • Membuat Mind Mapping 
  • Menyusun kerangka

 Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

  •  Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  •  Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal
  •  Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
  •  Penemuan yang telah didapatkan.

Bagaimana supaya kemampuan menulis Karya non fiksi kita makin terasah? membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

 BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

  • A. Pembagian Generasi Pengguna Internet 
  • B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

  •  A. Media Sosial
  •  B. UU ITE
  •  C. Kejahatan di Media Sosial

 BAB 3 Literasi Digital

  •  A. Pengertian
  •  B. Elemen
  •  C. Pengembangan
  •  D. Kerangka Literasi Digital
  •  E. Level Kompetensi Literasi Digital
  •  F. Manfaat
  •  G. Perapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
  •  H. Kewargaan Digital

 BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

    •  A. luarga
    • B. Sekolah
    • C.  Masyarakat

 BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

  •  A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
  • B.  Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
  • C.  Membangun Digital Mindset Warganet +62    

 Berikut ini adalah Anatomi buku yang harus kita ketahui yaitu.

  • Halaman Judul
  • Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  • Halaman Daftar Isi
  • Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  • Halaman Prakata
  • Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  • Bagian /Bab
  • Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  • Halaman Glosarium
  • Halaman Daftar Pustaka
  • Halaman Indeks
  • Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua : Menulis Draf

  •  Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  •  Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 Langkah ketiga : Merevisi Draf

  •  Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  •  Memeriksa gambaran besar dari naskah

 Langkah keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

  • Ejaan
  • Tata bahasa
  • Diksi
  • Data dan fakta
  • Legalitas dan norma

Alhamdulillah, ahirnya selesai juga resume ke-15 perjuangan yang luar biasa untuk menyelesaikannya dua hari kehilangan akses internet karena aplikasi chrome tidak berfungsi untuk membuka blok dan akhirnya mencopa dengan Mosilla firefox yang lola sangat menggetarkan jiwa. Begitulah tantangan dan hambatan dalam menulis belum lagi si batita yang selalu menyapa dengan jari-jari kecil di tombol-tombol keyboardku. Terima kasih Bu IIN dan Pak dail. salam sehat dan salam literasi.

Membuat Cover Buku yang Menarik

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resum e   Pertemuan       :  27 Kelas               : Gel. 23 Materi              : Membuat Cover ...