Selasa, 30 November 2021

WEBINAR KEGIATAN LITERASI DIGITAL KABUPATEN NATUNA

 


        Beberapa program pemerintah pusat dan daerah bersama kominfo melaksakan webinar untuk mensosialisasikan memahami makna literasi digital kepada masyarakat. Sebagai peserta pada webinar literasi digital Natuna dengan tema Meningkatkan Wawasan Kebangsaan, saya mencoba mengabadikan sedikit pengetahuan tentang literasi digital dalam tulisan singkat ini sebagai aplikasi dari proses berliterasi digital. Saran dan masukan pembaca sangat diharapkan untuk membangun pemahaman saya tentang literasi digital.

         Ada empat Narasumber dalam kegiatan webinar yang pertama adalah Bu Dwifa Kesuma karena dalam proses zooming ini saya sedang mengajar, maka saya  mendapat beberapa point saja dari penyampaian beliau yaitu bagamana seharusnya kita memahami dan menyesuaikan diri dalam era digital sekarang ini. 

            Kita terutama akademisi di dunia pendidikan diharapkan mampu menguasai digital untuk perkembangan dunia pendidikan. Kecakepan digital bermakna memiliki kemampuan untuk menggunakan secara bijak dan sehat terhadap fitur-fitur dan aplikasi yang ada dalam dunia digital saat ini. Kemudian, sebagai pendidik memahami perkembangan digital sangat penting karena guru adalah satu sumber penyampai informasi kepada peserta didik.

         Guru yang paham dan bijak berliterasi digital akan menyampaikan bagaimana cara sehat dan positif dalam berdigital kepada peserta didik. Menjelaskan informasi yang layak dikonsumsi peserta didik dan mencegah penyebaran hoaks atau konten-konten negatif lainnya seperti ujaran kebencian, dan pornografi. Guru yang cakep berlitirasi digital biasanya juga akan menebar kebiasaan positif dengan mengajak para peserta didik memanfaatkan digital dalam proses pembelajaran di kelas baik daring maupun luring. Digitalisasi dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah hal yang biasa selama keinginan dan jaringan internet mendukung, guru dan peserta didik dapat menambah kreativitas dengan belajar melalui video pembelajaran, atau menulis di kertas digital atau blog, memberikan dan membuat tugas melalui video dan menulis di blog itu mengasyikkan dan kreatif. 


        Setiap apa yang kita posting di dunia digital akan menjadi jejak digital kita, oleh karena itu tinggalkan jejak positif di dunia digital seperti yang disampaikan narasumber kedua yaitu Fikri Haldi. Namun, kadang  pengguna digital tidak meyadari menulis dan membaca di smart phone dan komputer merupakan proses berliterasi digital. Membuat video dan menyebarkan video juga proses literasi digital. Berikut ini beberapa tips untuk meninggalkan jejak digital dengan baik, lakukan :

    • Berusaha untuk membuat jejak kebaikan secara digital dapat berupa tulisan atau poto kegiatan.
    • Merekam dokumen cetak melalui tulisan digital, seperti menulis resume sebuah buku.
    • Pilihlah ruang digital yang kita miliki dengan identitas yang jelas.
    • Tidak yakin dengan keamanan digital gunakan saja nama pena, dan optimalkan sosial media sebagai bahan belajar. 
    • Gunakan kemampuan yang dimiliki dengan penuh keyakinan bahwa kita bisa membuat jejak gital.

 


        Pada sesi Narasumber ketiga disampaikan oleh Bapak Umar Natuna, beliau menjelaskan tentanga Peran Komunitas Akademik dalam Pendidikan di Era Digital. Siapakah Komunitas akademik? Komunitas akademik adalah sekelompok atau kumpulan orang yang berintraksi dalam bidang akademis disini khususnya pendidikan, termasuk guru, dosen dan tenaga kependidikan. Bagaimana peran akademis dalam pendidikan di era digital? 
         Guru berperan penting untuk mengsosialisasikan berdigital yang baik dan membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi peserta didik maupun pengajar dalam menerapkan sistem pembelajaran secara digital. Guru juga harus bekerja sama dengan orang tua untuk membersamai kemajuan teknologi digital yang sangat berdampak pada perubahan zaman dan pola tingkah laku anak. Guru dan orang tua harus bisa menanamkan nilai positif yang lebih terhadap peserta didik atau anak di rumah untuk menyeimbangkan antara kemajuan intelektual dan imtaq. Intelektual mudah berkembang dengan selarasnya kemajuan informasi dan teknologi namun juga berpengaruh pada pola tingkah laku anak. Tidak jarang guru mengalami kesulitan untuk mendidik dalam hakikat menanamkan nilai moral yang baik sesuai amanah pendidikan atau menciptakan anak berahlakul karimah. Masalah ini disebabkan tidak selarasnya perekemabangan intelektual akibat kemajuan teknologi dengan penanaman karakter kepada anak. Terlalu seringnya berintraksi dengan alat yang tidak memiliki rasa maka akan mematikan kepekaan rasa emosinal seperti rasa empati pada lingkungan sekitar. Sudah seharusnya komunitas akademik membuat solusi bagaimana cara menyeimbangkan kecerdasan Intelegensi, Spritual dan Emosional.   

 


        Berhungan dengan Narasumber sebelumnya, maka disesi keempat Bapak Kepala dinas Pendidikan Natuna Bapak Herman, SH menyampaikan tantang Etika Berjejaringan, Jarimu Harimaumu: Dari Bercanda Hingga Penjara. Membaca judul materi yang disampaikan beliau sudah bisa sedikit kita pahami bahwa etika berkaitan dengan moralitas. Baik atau buruknya etika seseorang akan nampak pada apa yang dia ucapkan baik perkatan dalam pembicaran maupun perkatan dalam tulisan. Etika baik akan menghasilkan perbuatan baik berupa postingan positif di dunia digital. Sebagai masyarakat digital hendaknya kita semua jangan mudah terprovokasi dan mudah menebar berita hoak. Sudah semestinya kita guru membersamai kemajuan era teknologi digital dan informasi ini dengan mensosialisasikan berdigital yang baik. Mengawas diri dan keluarga agar tidak mudah tergoda untuk melakukan hal-hal negatif di media sosial. Ingatlah sekecil apapun yang kita  lakukan baik atau buruk akan kembali kepada diri kita sendiri, 



                
Dengan memahami tentang literasi digital sebagai guru mari kita syiarkan literasi sehat dan bermanfaat untuk memenuhi potingan positif di dunia digital semakin banyak postingan positif yang dibuat dan dikonsumsi masyarakat maka akan berdampak positif pula dalam dunia nyata. Terima kasih kepada admin grup Guru Natuna Berbagi 1, banyak informasi positif yang kami dapat untuk meningkatkan kompetensi diri. Terus semangat belajar sepanjang hayat.

         

Membuat Cover Buku yang Menarik

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI Resum e   Pertemuan       :  27 Kelas               : Gel. 23 Materi              : Membuat Cover ...