PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Resume
Pertemuan : 20
Kelas : Gel. 23
Materi : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Narasumber : Edi S. Mulyanta
Moderator : Mulyadi
Membaca judul materi di pertemuan ke-20 ini. Teringat dapur di rumah, berarti materinya sangat penting bagi penulis terutama peserta seperti saya. Narasumber pada kesempatan ini adalah Bapak Edi S. Mulyanta S.Si., M. T. beliau menjabat sebagai publishing consultant & E book depelovment Andi publisher. Pengalaman beliau di dunia penerbitan buku sangat luar biasa sudah dua puluh tahun. moderator yang membersamai materi "Menguak Dapur Penerbit Mayor" adalah Bapak Mulyadi dari Toli Toli.
Di awal
materi Pak Edi menjelaskan bahwa Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada
jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah
terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor.
Terjadinya
pandemi di tahun 2019 sangat berdampak
pada dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Banyak dunia surat
kabar yang menghilang dari predaran dunia nyata, hal ini merupakan pukulan bagi dunia cetak, dan
informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan
Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke
depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem
perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media
digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan
dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang
keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan
arah ke dunia digital di penerbitan.
Walaupun
demikian aturanya namun buku format
digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama
dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk
dicermati.
Sebaiknya buku
yang akan ditulis peserta BM mengikuti peraturan pemerintah no 75 (th 2019)
yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan no 3 tahun 2017. Keuntungan penulis yang
didapat adalah royalty (koin) dan poin atau angka kredit (AK) untuk jenjang
akademik. .
Untuk
menulis buku di zaman sekarang, maka penulis bisa memperhatikan arah peraturan
pemerintah terhadap usaha penerbitan buku. Maka pilihlah jenis buku sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki. Arah Pendidikan tentang Perkembangan Merdeka
Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut penerbit-penerbit untuk berlomba-lomba
menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Ini merupakan kesempatan besar
bagi peserta BM untuk mengejar kesempatan ini.
Penerbit-penerbit
saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama
adalah mencari penulis dengan tema yang marketable. Apabila dipetakan, antara
kualitas dan besar market akan terlihat peluang yang menarik untuk mengisi
tema-tema buku yang menarik penerbit.
Ada 4
kuadran yang digunakan oleh penerbit dalam menentukan buku tersebut layak terbit
atau tidak di dasarkan pada keilmiahan dan besar market. Kuadran yang menarik
bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi
dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang
ideal.
Kendala
utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit
akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah
yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.
Penerbit
biasanya akan melakukan scouting , atau pencarian tema dan penulis, dan
tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang
masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar
buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan
arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut. eam riset
pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun
saat ini masih dalam situasi pandemi.
Berikut adalah buku solo darii Belajar menulis. Kita bisa melihat buku dalam format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id. Materi di open 20% sehingga dapat dipelajari outline buku, judul buku, pembagian per babnya, dan lain-lain.
Selain itu kita bisa melihat di contoh gratis yang dapat dibaca secara free, bapak ibu bisa mengintip karya-karya yang telah terbit. Sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi yang dimiliki peserta BM.
Untuk mudah
praktik bagaimana menulis bab-perbab, struktur buku, struktur kalimat, hingga
paragraf. Sebaiknya pelajari contoh tampilan di Google Books, tulislah perencanaan
naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Selanjutnya hal yang sering ditanya oleh calon penulis, yaitu siapa yang membiayai penerbitan sebuah buku? Nah penerbit mayor biasanya mempunya dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut.
Oleh karena itu penerbit akan lebih teliti dalam menyaring naskah yang masuk ke dapur mereka apakah sudah sesuai dengan misi dan visi mereka? Maka sering kita temui naskah tidak bisa terbit karena belum layak. Untuk mengatasi kekecewaan penulis maka penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dan lain-lain.
Saat ini sudah ada trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Namun plus minus nya pasti ada apabila menulis keroyokan, terutama angka kredit yang kecil karena dibagi beberapa penulis. Banyak penerbit-penerbit saat ini menawarkan layanan hal tersebut. Silakan dimanfaatkan sembari belajar untuk memproduksi sendiri buku bapak ibu hingga proses pemasarannya. Konsentrasi penulis adalah di Materi yang otentik, dan unik. Penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan dan Penyajian.
Kesimpulan
Penerbit
adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan
buknya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit
dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan
penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke
pembaca.
Sesi tanya
jawab pertanyaan dari
Frans
Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah peserta gel.23 bertanya:
1. Saya guru matematika SMP apakah materi matematika bisa di tawarkan ke penerbit, khususnya yang sesuai dengan kurikulum mendatang.
2. Kira-kira bentuk penyajian yang bagaimana ketika mau menulis tentang buku materi yang berkaitan dengan profil pelajar Pancasila?
3. Saya belum melihat persyaratan naskah yang diajukan ke Andi. (Ukuran kertas, jenis font, dan lain-lain. Atau saya yang belum bisa buka link yang dimaksud) kemarin memang ditunjukkan link yang bisa dibaca, tetapi saya belum ketemu persyaratan nya.
Terimakasih...
Jawaban daei
Pak Edi
Terimakasih
pak Frans Fernandez
1. 1. Kami sedang mencari tema-tema yang sesuai
dengan kurikulum baru. Literasi numeris menjadi target kami dalam mencari
naskah, sehingga silakan saja apabila bapak sudah mempunyai bahan tulisan.
2. 2. Betul sekali pak saat ini kami sedang mencari Profil Pelajar Pancasila, ini penulis2 sedang berlomba-lomba menulis tema tersebut.
3. Ini tema yang sedang dicari
Pesan penutup dari Pak edi manfaatkan kesempatan menulis buku yang terbuka lebar, saat perubahan kurikulum yang menjanjikan. Penerbit Mayor maupun Minor perbedaannya hanya di skala produksi, pilihlah penerbit yang tentunya cocok sesuai keinginan peserta BM.
Materi yang sangat bermanfaat dan membuka wawasan untuk tema buku solo peserta BM. terimakasih Bapak Edi dan Pak Muliyadi. Semoga sehat selalu, salam literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar