PELATIHAN BELAJAR
MENULIS PGRI
Resume
Pertemuan : 21
Kelas : Gel. 23
Materi : Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni.
Moderator :
Widya Setianingsih
Materi untuk pertemuan ke-21 adalah " Manjadi Penulis Buku Mayor" materi ini akan disampaikan oleh narasumber bapak Joko Irawan Mumpuni, Beliau adalah JOKO IRAWAN MUMPUNI Direktur penerbitan Andi dan beliau juga adalah ketua I IKAPI DIY, seorang penulis bersertifikat BNSP dan asesor BNSP. Berikut ini profil singkat beliau yang ditampilkan dalam flyer. Sedangkan sebagai moderator adalah Ibu Widya Setianingsih. Ingin sekali segera menyelesaikan langsung materi ini. Namun kekuatanku tidak berdaya, sehatkan ya...sehat, sehat.
Sebelum memulai paparan bapak narasumber akan memperkenalkan diri. Beliau sudah hampir 20 tahun menghidupi dunia penerbitan, sebagai penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia. Sering orang bertanya, apa syaratnya agar tulisan kita bisa diterbitkan oleh penerbit mayor?
Seperti pemateri sebelumnya Pak joko menjelaskan bahwa untuk memahami perbedaaan antara penerbit mayor dan penerbit minor adalah dari jumlah terbitan buku pertahun. Penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor. Di Indonesia penerbit mayor masih tergolong sedikit, Alhamdulillah Penerbit ANDI adalah satu diantra penerbit mayor yang masih bisa dihitung denngan jadi.
Mengapa penulis merasa lebih bangga jika karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor? Tentunya naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal, percetakan, SDM juga jaringan pemasaran yang lebih luas. Agar sebuah karya bisa masuk diterima diterbitkan oleh penerbit mayor. Seorang penulis naskah harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini kita sebut dengan Penerbit Indie.
Ketika melihat gambar ini, saya yakin posisi saya sudah ada dilavel I 'll try to do it he...he...paling atas hanya kurang percaya diri atau kurang nekad aja sehingga karyanya nggak muncul.
Penerbitan adalah Badan Usaha yang mencari keuntungan dengan melibatkan banyak pihak yang semuanya penting.
Penulis merupakan bagian yang paling penting dalam ekosistem penerbitan, jika tidak ada naskah yang layak yang masuk dalam dapur penerbit mayor maka tidak akan berjalan usaha penerbitan. Kemudian ada bebehal yang menghambat dunia usaha penerbitan yaitu.
Untuk mengirim sebuah naskah hendaknya penulis mengetahui penerbit yang baik itu seperti apa? berikut adalah ciri-ciri penerbit yang baik.
Setelah mengenal ciri-ciri penerbit yang baik maka beranikan diri untuk mengirim naskah terbaik. Ada keuntungan yang diperoleh jika kita bisa lulus seleksi naskah di penerbit mayor seperti penerbit Andi yaitu royalty. Namun, sebelumnya kita harus paham naskah seperti apa yang akan dilirik oleh penebit yaitu.
Dalam materi kali ini Pak joko juga memaparkan bahwa hanya nasakah yang temanya tidak Populer dan Penulisnya juga tidak Populer yang sering ditolak oleh penerbit mayor. Cara penerbit mengecek populeritas seorang penulis adalah dengan mencari tahu. Apakah penulis tersebut Populer. Penerbit akan melacak profil penulis dari berbagai sumber:
- Berapa banyak teman/pengikit disosial media.
- Seberapa aktif digrup-grup yang diikuti akan lebih baiki kalau penulis ini sebgai adminnya dengan jumlah anggota ratusan ribu.
- Apakah penulis ini punya blog sendiri dan seberapa aktif dan bagimana repon pemabcanya.
- Google Scholar adalah yang paling dicermati oleh penertbit.
Jadi segeralah buat akun Google Schoolar sehingga penerbit akan menemukan seperti dalam gambar ini:
Pak Joko memberi contoh cara penerbit melacak seorang penulis itu termasuk orang populer atau tidak karena popularitas seseorang juga menentukan laris atau tidak nya sebuah buku. Satu contoh yang menarik dari seorang penulis penulis populer dari penerbit Andi. Ketika dikelitk namanya di google schooler langsung muncul dengan banyak kutipan.
Selanjutnya, ada pertanyaan berapa oplah (jumlah cetakan) yang akan dibuat oleh penerbit, jawabnya tergantung dari kwadran berikit ini:
Dari gambar diatas dapat kita pahami bahwa Ilmu-ilmu murni akan memiliki lifecycle yang panjang. Oleh karena itu, buku tersebut terus cetak ulang karena laku dan tidak perlu direvisi. Kemudian, marketnya lebar artinya banyak dibutuhkan oleh masyarakat, jika itu buku pelajaran maka jumlah siswa atau mahasiswanya sangat banyak.
Pertanyan lain yang sering muncul adalah Peneribit ANDI memakai gaya selingkung apa? Pada umumnya penerbit memakai gaya selingkung semua yang ada didunia.
Penulis memiliki peran dalam perkembangan dunia industri penerbitan. Sebaiknya konsitenlah dalam menulis, ada dua model penulis yaitu penulis idealis dan penulis industrialis. Perbedaanya hanya pada nilai kepuasan. Seorang penulis industrialis merasa puas saat naskah yang di ajukan kepenbit mayor laku laris karena memperoleh royalty sedangkan penulis idealias cukup puas dengan menikmati keindahan tulisannya dan tidak terlalu memikirkan royalty jika pun mendapat royalty itu hanya keuntungan ke dua dari amal jariyah sudah berbagi ilmu melalui tulisan.
Berikut pertanyaan pertama pada sesi tanya jawab.
P 1
Assalamualaikum
Selamat malam Pak Joko
Tentunya sudah tidak joko too
Saya Bu Siti Rohani
SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Saya sedang menulis, mengikuti tantangan Prof. EKOJI
bila tidak diterima di penerbit mayor, bisakah dialihkan ke penerbit lain supaya bisa terbit
Atau bisa diterbitkan penerbit mayor dengan biaya sendiri
Terimakasih.
Wassalamualaikum.
Dan dijawab oleh Pak Joko
Semua Penulis dibawah asuhan Prof. EkoJi akan diterbitkan Penerbit Mayor yaitu Penerbit ANDI tanpa dioungut biaya bahkan akan diberi Royalty.
Demikian materi yang dipaparkan di pertemuan ke-21 oleh narasumber Pak Joko. Terima kasih, kami ucapkan juga kepada bu Widya agar menjadi amal jariyah. Salam sehat dan salam literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar